Keris Sebagai Warisan Budaya

           Keris adalah merupakan ageman/plandel para leluhur pada masa kerajaan sebagai warian leluhur yang sampai saat ini tetap bertahan sebagai budaya bangsa yang dikagumi baik di dalam negeri maupun mancanegara. Karakteristik pembuatan dan keindahannya mengandung makna filosofi kehidupan yang nyata baik secara fisik maupun non fisik. Secara teknis kasat mata, pemerhati keris biasanya  menilai  jenis tuah dari sebuah keris dengan memperhatikan bentuk keris (dapur keris) dan gambar pamor keris Secara tekn(corak/motif berwarna abu keputihanp ada badan keris).

Pada masa empu, keris dibentuk melalui 3 unsur yaitu 
  1. Ditempa dalam bara
  2. Kedekatan si Empu dengan sang pencipta
  3. Semangat keselarasan dengan kekuatan bathinia
           Selain untuk hiasan karena bentuknya yang artistik, banyak pula dari penggemar keris  yang meyakini bahwa keris tertentu memiliki kekuatan untuk kewibawaan, kesaktian, penglarisan, pesugihan, sebagai simbol identitas dan masih banyak lagi kegunaannya. Kegaiban atau tuah keris, diakui atau tidak, selain karena bentuk kerisnya yang unik adalah sesuatu yang diharapkan oleh si pemilik dan menjadi pendorong mereka untuk memiliki/ menyimpan keris. Kekuatan dari tuah masing-masing keris bervariasi tergantung pada kekuatan gaib keris di dalamnya, kegaiban / wahyu yang dimiliki pemiliknya dan kesempurnaan antara gaib keris dengan si pemilik
 
           Karena itulah saat ini banyak pengagum dan pemerhati benda pusaka keris yang meyakini keris adalah merupakan perekat rasa persatuan-kesatuan bangsa, dan pemahaman akan kekuasaan dan kebesaran sang kholiq
 
          Sabar, eling, narimo, lan sepi ing pamrih, rame ing gawe akan mengantarkan dalam hidup yang lebih baik dan lebih tenteram lahir bathin di dalam kita menjaga, melestarikan, dan menghargai keris sebagai warisan budaya bangsa yang adiluhung.
Next Prev Home